Exxon Mobil most valuable company

Exxon Mobil Corp kembali mendapatkan peringkat dunia sebagai most valuable company, melampaui PetroChina Co setelah kontrol harga China gagal untuk mengikuti kenaikan biaya minyak mentah.

Perusahaan negara PetroChina's Shanghai, sahamnya turun 2,2 persen sejak September 2, ketika pemerintah Cina menaikkan harga domestik terakhir untuk bensin dan solar. Exxon Mobil naik 0,7 persen pada periode yang sama dengan kapitalisasi pasar sebesar $ 330 miliar, dibandingkan PetroChina sebesar US $ 325.5.

Return on capital PetroChina's mencapai 14 persen, kurang dari separuh Exxon Mobil yang 36 persen, tertinggi di dunia di antara 10 perusahaan minyak terbesar dalam penjualan, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

"Exxon adalah sebuah perusahaan berjalan kokoh, salah satu yang terbaik perusahaan dalam hal pengelolaan," kata Philip Weiss, seorang analis Argus Research di New York. "Ini sangat konservatif lari, memiliki basis sumber daya yang solid baik, umumnya memberikan hasil yang baik kepada para pemegang saham."

Penjualan tahunan Exxon Mobil lebih dari dua kali PetroChina. Penjualan perusahaan mencapai $ 425 miliar tahun lalu, atau $ 60,45 untuk setiap pria, wanita dan anak-anak di planet ini.

Saham Naik

Saham Exxon Mobil naik $ 1,08, atau 1,6 persen menjadi $ 68,66 kemarin di New York Stock Exchange composite trading. PetroChina's Shanghai saham tidak diperdagangkan sejak 30 September karena liburan Hari Nasional. Perusahaan saham Hong Kong naik 3 persen menjadi HK $ 8,91.

Penjualan tahunan, Exxon Mobil masih turun 14 persen, kinerja terburuk di antara tujuh perusahaan minyak terpadu di Standard & Poor's 500. Pada 2 September kemarin perusahaan mengatakan bahwa mungkin target tahun 2009 sebesar 2 persen pertumbuhan gagal dicapai.

Perdagangan berjangka minyak di New York telah melonjak 59 persen tahun ini, menuju kenaikan terbesar dalam satu dekade di tengah tanda-tanda bahwa permintaan terhadap bahan bakar berbasis minyak bumi seperti bensin rebound setelah keruntuhan digerakkan resesi.